Renungan Hati Jumat, Februari 24, 2012
Posted by Restu Prasetya at 20.46 0 comments
Labels: Renungan
Hakim yang bijaksana
Cerita ini terjadi di kota New York pada pertengahan 1930an ketika AS mengalami depresi ekonomi. Saat itu hari amat dingin. Di seluruh penjuru kota , orang-orang miskin nyaris kelaparan.
Di suatu ruang sidang pengadilan, seorang hakim duduk menyimak tuntutan terhadap seorang wanita yang dituduh mencuri septong roti. Wanita itu berdalih bahwa anak perempuannya sakit, cucunya k...elaparan, dan karena suaminya telah meninggalkan dirinya. Tetap saja penjaga toko yang rotinya dicuri menolak untuk membatalkan tuntutan. Ia memaksa bahwa wanita itu harus dihukum untuk menjadi contoh bagi yang lainnya.
Hakim itu menghela nafasnya. Sebenarnya ia enggan menghakimi wanita ini.
Tetapi ia tidak punya pilihan lain. "Maafkan saya," katanya sambil memandang wanita itu. "Saya tidak bisa membuat pengecualian. Hukum adalah hukum, jadi Anda harus dihukum. Saya mendenda kamu sepuluh dolar, dan jika kamu tidak mampu membayarnya maka kamu harus masuk penjara sepuluh hari."
Wanita itu tertunduk, hatinya remuk. Tanpa disadarinya, sang hakim mencopot topinya, mengambil uang sepuluh dolar dari dompetnya, dan meletakkan uang itu dalam topinya. Ia berkata kepada hadirin.
"Saya juga mendenda masing-masing orang yang hadir di ruang sidang ini sebesar lima puluh sen karena tinggal dan hidup di kota ini dan membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk menyelamatkan cucunya dari kelaparan. Tuan Bailiff, tolong kumpulkan dendanya dalam topi ini lalu berikan kepada terdakwa."
Akhir cerita, wanita itu meninggalkan ruang sidang sambil mengantongi empat puluh tujuh dolar dan lima puluh sen, termasuk di dalamnya lima puluh sen yang dibayarkan oleh penjaga toko yang malu karena telah menuntutnya.
Tepuk tangan meriah dari kumpulan penjahat kecil, polisi New York , dan staf pengadilan yang berada dalam ruangan sidang mengiringi kepergian wanita itu
-Kata Hikmah-Posted by Restu Prasetya at 20.44 0 comments
Labels: Kisah
Seandainya
Rasulullaah shalallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Berusahalah untuk meraih apa yang bermanfaat untukmu, mintalah pertolongan Allah dan janganlah engkau lemah.
Jika ada sesuatu yang menimpamu, maka jangan engkau katakan:
Seandainya saya kerjakan ini niscaya akan jadi begini dan begitu, akan tetapi katakanlah bahwa Allah yang telah menetapkannya, apa yang Dia kehendaki Dia perbuat.
Karena sesungguhnya (kata-kata) “seandainya” membuka peluang bagi perbuatan setan.”
(HR. Muslim)
Posted by Restu Prasetya at 20.43 0 comments
Labels: Renungan
Selamat tinggal AYAH (Korban Xenia)
SELAMAT TINGGAL AYAH (Korban Xenia)
Ayah
terimakasih telah mengajakku ke Monas
aku belum pernah lihat Monas
senang sekali hatiku diajak ayah melihat Monas
Pagi itu aku digendong ibu
kita jalan bersama ayah, nenek dan bibi
pagi yang indah
cuaca pun cerah
kita berjalan bersama menuju Monas
Kita semua bahagia
jarang sekali kita bisa jalan-jalan seperti ini
ayah sibuk mencari nafkah
aku sudah lama rindu ayah
Ayah
tiba-tiba kita lihat mobil hitam itu
melayang dari depan
menggelinding menimpa kakak-kakak itu
lalu menimpa kita semua
aku pun terpental
terlepas dari pelukan ibu
Ayah
maafkan aku mendahuluimu
aku masih sangat ingin bersamamu
ingin bermain denganmu
ingin berlama-lama dalam pelukanmu
tapi Allah lebih menyayangiku
Allah menginginkanku pulang...
Ayah
terimakasih sudah berusaha keras menyelamatkanku
terimakasih sudah mencoba memberiku minum
terimakasih sudah memelukku dan menciumku
aku sayang ayah sampai kapanpun
Ayah
kita akan berjumpa kembali di alam yang jauh lebih baik daripada alam dunia
Sumber: Fan page Indonesian Photography
Posted by Restu Prasetya at 20.39 0 comments
Labels: Renungan
Misteri CINTA
Kata Hikmah
Jangan pernah katakan cinta
Jika kamu tidak pernah peduli
Jangan bicara tentang perasaan
Jika rasa itu tidak pernah ada
Jangan pernah genggam jemari
Jika berniat membuat patah hati
Jangan pernah katakan selamanya
Jika berniat untuk berpisah
Jangan pernah menatap mataku
Jika yang kamu ucapkan adalah kebohongan
Jangan pernah ucapkan “Salam”
Jika berniat mengucapkan “Selamat Tinggal”
Jangan pernah bilang kalau “Akulah satu-satunya”
Jika kamu mengimpikan yang lainnya
Jangan pernah mengunci hatiku
Jika kamu tidak punya kuncinya
Cinta itu akan menjadi kematian bagimu,
kalo kamu…terperangkap olehnya.
Cinta bagai misteri datang dan pergi tanpa permisi.
Kamu tak perlu mencarinya
Karena cinta akan datang pada waktu yang tepat.
Kamu tak dapat membelinya
karena harga sebuah cinta sangatlah mahal
Cinta akan lahir pada saat yang tepat tanpa kita ketahui kapan,
dan tanpa kita ketahui kepada siapa.
Semua atas Kehendak yang Maha Kasih
Dan bila Cinta telah hadir
Itu merupakan Tanda-tanda Kekuasaan dan Kasih-Nya
Cinta dan kasih datang dari-Nya
bila kamu sudah cenderung dan tenteram kepadanya
Dan Allah akan memberikan CINTA dan KASIH SAYANG
Allah akan memberikannya setelah ada ikatan perjodohan dalam PERKAWINAN
Firman-Nya:
"Dan diantara tanda-tanda-Nya adalah Allah menciptakan dari jenis kamu sendiri Jodoh2/Pasangan2 agar kamu merasa tenag kepadanya dan dijadikan-Nya diantaramu rasa CINTA dan KASIH SAYANG. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS Ar Arruum:21)
Allah menghendaki, cinta adalah menimbulkan KETENANGAN dan KASIH SAYANG.
Dan cinta yang harus dipertanggungjawabkan..
kepada Tuhan dan kepada suami/istri dan kepada anak (jika ada).
Kamu nggak bisa pergi begitu saja dengan mengatakan “Aku tak mencintai kamu lagi.”
Bila demikian maka Kasih Allah pun sudah tidak diberikan pada pasangan tersebut.
Karena Allah yang menjadikan rasa CINTA dan KASIH SAYANG
Bila tidak mencintai lagi
Berarti Allah tidak memberikan NIKMAT: CINTA dan KASIH SAYANG kepadamu
Berarti Engkau yang telah membuat-Nya mengambil Nikmat itu
Segera bertaubat dan kembali pada-Nya
Maka dia akan mengembalikan CINTA dan KASIH yang hilang
Cinta itu bersemayam di dalam hati (bukan di otak atau pikiran),
jika hati anda penuh dengan kasih, cinta tak akan pernah hilang dari diri anda.
Kasih itu sabar ;
Kasih tidak cemburu ;
Kasih menerima apa adanya dan memberi yang ada ;
Kasih itu komitmen..
sehingga seseorang yang memiliki kasih tak akan melupakan cintanya
Kasih itu mengampuni dan memaafkan
Kasih adalah Cinta Sejati karena berasal dari Tuhan.
Tanamkan Kasih di hati anda sejak awal maka Cinta anda tak akan hilang
Tanamkan kasih dan cinta maka kamu akan bertahan
Bersyukur selalu kepada-Nya yang memberikan NIKMAT CINTA dan KASIH...
Dengan berTAQWA kepada-Nya
Maka CINTA dan KASIH akan terjaga
Wallahu a'lam
Posted by Restu Prasetya at 20.36 0 comments
Labels: Cinta
Hanya allah harapan ku
Kata Hikmah
Berharaplah hanya kepada Allah..
Sang Pencipta dan Penguasa kehidupan
Mungkin Anda menginginkan kenaikan gaji dari pemerintah/perusahaan
Tapi pasti Anda tidak banyak berharap kepada pemerintah/perusahaan
Dan Anda berharap dan berdoa hanya kepada Allah
Karena Allahlah Ar Razaaq (Maha Pemberi Rizqi)
Itu masalah rizqi
Apalagi masalah keselamatan dan kebahagiaan
Baik di dunia maupun di di akhirat
Sang Makhluk tidak bisa menjamin
Harapan hanya kepada Sang Kholiq
Allah Subhanahu wa Ta'ala
Imam Asy Syafi’i rahimahullah pernah berkata dalam bait syair,
صَبرا جَميلا ما أقرَبَ الفَرجا ... مَن رَاقَب الله في الأمور نَجَا ...
مَن صَدَق الله لَم يَنَلْه أذَى ... وَمَن رَجَاه يَكون حَيثُ رَجَا ...
Bersabarlah yang baik, maka niscaya kelapangan itu begitu dekat.
Barangsiapa yang mendekatkan diri pada Allah untuk lepas dari kesulitan, maka ia pasti akan selamat.
Barangsiapa yang begitu yakin dengan Allah, maka ia pasti tidak merasakan penderitaan.
Barangsiapa yang selalu berharap pada-Nya, maka Allah pasti akan memberi pertolongan.
(Sumber: Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 14/ 392, Muassasah Qurthubah)
Posted by Restu Prasetya at 20.34 0 comments
Labels: Renungan
Jangan salah berharap
Agar dalam beraktifitas Anda tidak kecewa..
Maka mulailah selalu hanya mengharap RIDLO Allah
Itulah yang disebut Ikhlash.
Bila Anda dalam beraktifitas berharap kepada selainny
Bisa jadi Anda akan kecewa
Karena Anda akan berhubungan tidak hanya dengan orang-orang yang baik dengan Anda
Tapi juga dengan pendengki, culas, kikir, pengumpat dsb.
Bila harapannya hanya RIDLO Allah
Maka kita tetap akan mendapatkannya
Dan untuk itu kita tidak peduli dengan kedengkian, umpatan dan celaan orang lain
Dan aktifitas kita akan dicatat Malaikat sebagai ibadah
"Barangsiapa mencari keridhoan manusia dengan apa yang memurkakan Allah, maka orang-orang yang tadinya memuji akan berobah mencelanya.
Namun barangsiapa mengutamakan ketaatan kepada Allah, meskipun berakibat orang-orang menjadi marah kepadanya maka cukuplah Allah yang menjadi penolong dan pembelanya dalam menghadapi permusuhan tiap musuh, kedengkian tiap pendengki dan kezaliman tiap orang zalim. "
(HR. Aththusi)
Posted by Restu Prasetya at 20.32 0 comments
Labels: Renungan
Rumah Terakhir
Ya Allah,,
Bagusknlah agamaku...
Karena ia mnjd peganganku dalam semua urusanku,
Bagusknlah duniaku
Karena disanalah aku hidup,
Bagusknlah akhiratku
Karena disanalah aku akan kembali.
Jadikan hidupku ini sebagai ladang amal kebaikkan...
Dan jadikan kematianku (kelak) sebagai tempat istirahat dari smua keburukkan.
( HR Muslim )
Posted by Restu Prasetya at 20.31 0 comments
Labels: Renungan
Bersyukur dan Beristighhar
Kata Hikmah
Syaikhul Islam Abul ‘Abbas Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
“Seorang hamba—selamanya—berada di antara mendapatkan nikmat dari Allah dan terjerumus dalam dosa.
Nikmat tersebut mengharuskan seseorang bersyukur pada-Nya dan akibat dosa mengharuskan seseorang beristighfar pada-Nya.
Dua hal ini yang menjadi kewajiban hamba setiap saat karena mereka senantiasa mendapatkan nikmat dan berbagai karunia (yang mengharuskannya untuk bersyukur). Di samping itu mereka pun selalu butuh pada taubat dan istighfar (karena dosa yang terus dilakukan).
Oleh karena itu, sayyid (penghulu) anak adam dan imamnya orang bertakwa, yaitu Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu beristighfar dalam setiap keadaannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhari,
أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إلَى رَبِّكُمْ فَإِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً
“Wahai sekalian manusia, bertaubatlah pada Rabb kalian. Sungguh aku meminta ampun pada Allah dan bertaubat pada-Nya dalam sehari lebih dari tujuhpuluh kali.”
Dalam Shahih Muslim, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّهُ ليغان عَلَى قَلْبِي وَإِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ
“Sesungguhnya hatiku tidak pernah lalai dari dzikir kepada Allah. Sesungguhnya aku beristighfar seratus kali dalam sehari.”
‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma pernah berkata,
كُنَّا نَعُدُّ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَجْلِسِ الْوَاحِدِ يَقُولُ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إنَّك أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُورُ مِائَةَ مَرَّةٍ
“Kami pernah menghitung bacaan dzikir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu majelis. Beliau ucapkan, “Robbighfirlii wa tub ‘alayya innaka anta tawwaabul ghofuur”(Wahai Rabbku, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat dan ampunan)”, sebanyak 100 kali.”
Selamat beraktifitas dengan selalu bersyukur dan beristighfar...
Wassalaamu'alaikum
Posted by Restu Prasetya at 20.29 0 comments
Labels: Renungan
Tawakal
Kata Hikmah
Kita pernah "DILUKAI"
dan mungkin pernah "MELUKAI"
tapi karena itu kita BELAJAR
tentang bagaimana cara menghargai, menerima, berkorban dan memperhatikan.
Kita pernah "DIBOHONGI"
dan mungkin pernah "MEMBOHONGI",
tapi dari itu kita belajar tentang KEJUJURAN.
Andaikan kita tidak pernah melakukan kesalahan dalam hidup ini, mungkin kita tidak pernah belajar arti diri MEMINTA MAAF dan MEMBERI MAAF.
Setiap waktu yang telah kita habiskan dalam hidup ini, tidak akan
terulang kembali. Namun ada satu hal yang masih tetap bisa kita lakukan,
yaitu BELAJAR dari masa lalu untuk hari ESOK yang lebih baik.
Hidup adalah proses,
Hidup adalah belajar.
Tanpa ada batas umur,
Tanpa ada kata tua
JATUH, berdiri lagi
KALAH, mencoba lagi
GAGAL, bangkit lagi,
Sampai Allah memanggil:
"Waktunya PULANG"
Posted by Restu Prasetya at 20.28 0 comments
Labels: Renungan
Bahagia itu pilihan
Sahabat , hidup ini hanya sementara
Ada tempat terakhir dari kehidupan ini , hidup ini kadang berlika – liku kadang senang, kadang bahagia, kadang suka kadang duka
Semua dari kita pasti menginginkan kebahagian di dunia ini , dan juga kebahagian yang kekal di akhir kehidupan kelak
* Ternyata untuk membuat hidup itu bahagia hanya perlu 4 langkah :
1. BERSYUKUR.
Jika kita mensyukuri apa yang kita dapat , pasti akan selalu bahagia , sikap mensyukuri pemberian Tuhan akan membuat kita menerima dengan ikhlas setiap takdir yang kita terima sekecil apapun
Lalu bagaimana CARANYA BERSYUKUR . ? .
Caranya : dengan mencari cermin sebagai introspeksi diri kebawah
Artinya sebagai barometer kita melihat orang-orang yang tidak lebih beruntung dari kita, sehingga kita akan merasa sangat beruntung dan akan berterima kasih pada Tuhan atas apa yang telah di berikanNya.
2. BERSABAR.
Sabar yang sesungguhnya tidak akan pernah habis dan tidak akan ada batasnya
Lalu, MANFAAT SABAR untuk kebahagian hidup kita apa ?
Dengan Bersabar kita yakin bahwa dalam kehidupan ini ada yang mengatur , dengan bersabar kita akan menerima kesusahan tersebut dengan tersenyum ........ ((^_^))
3. BERUSAHA.
Tanpa ada usaha tidak akan ada yang namanya kebahagian, berusaha/ ikhtiar merupakan kewajiban manusia
Kebahagiaan harus di raih ,tapi tanpa usaha jangan harap kebahagian akan datang sendiri
Jadilah pemimpi bukan penghayal , seorang pemimpi akan berusaha mewujudkan impiannya bukan hanya berandai-andai
4. BERPIKIR POSITIF.
Nah, ini yang akan membuat ketiga tips diatas akan mudah kita jalankan
Dengan berpikir positif kita bisa mengerahkan semua daya yang kita punya untuk melakukan hal positif,
karena setiap tindakan di instruksikan oleh pikiran,
dan berlaku sebaliknya jika pikiran negatif yang kita ciptakan maka kita akan melakukan tindakan negatif pula
~ Katakan pada Diri Sendiri :
" Saya sudah memilih untuk Bahagia, apapun yang akan terjadi
Ada Tangan Kokoh-NYA Yang Senantiasa Membimbing "
Allahumma Aamiin Yaa Rabbal Alaamiin
-Kata Hikmah-
Posted by Restu Prasetya at 20.24 0 comments
Labels: Renungan
Prasangka
Kata Hikmah
RENCANAkanlah hidupmu
RENCANAkanlah harimu
Dengan penuh KEYAKINAN
Karena tidak ada yang terjadi secara KEBETULAN
Semuanya atas KEHENDAK Sang Penguasa
Dan KEHENDAK-Nya tergantung RENCANA dan PRASANGKA kita
Allah berfirman dalam sebuah hadits qudsi yang terkenal:
"Ana 'inda zhonni 'abdii"
"Aku (tetapkan) tergantung PRASANGKA hamba-Ku"
Bila Engkau menjalani hidup ini SEKEDARnya
Engkaupun hanya akan mendapat SEKEDAR saja
Bila Engkau merencanakan hal-hal yang LUAR BIASA dan meYAKINi Allah akan menakdirnnya
Engkaupun akan menjadi LUAR BIASA
Dan IMPIAN-IMPIAN DUNIAWI yang FANA hanyalah BIASA
Tetapi IMPIAN-IMPIAN DUNIA untuk mencapai IMPIAN AKHIRAT itu LUAR BIASA
Selamat beraktifitas
Allah SELALU BERSAMA kita
Posted by Restu Prasetya at 20.22 0 comments
Labels: Renungan
Mengapa harus wanita sholehah (#2)
Yang lebih banyak menghabiskan waktunya mengurus RT dan membaca Al-Qur’an dibanding ke salon dan arisan,
Yang lebih sering menghabiskan harinya dari kajian ke kajian peningkatan ilmu dan ruhiyah dibanding jalan-jalan ke mall,
Yang sebagian besar waktu tertunaikan untuk hajat orang banyak, untuk dakwah, untuk perubahan bagi lingkungannya, dibanding kumpul-kumpul bersama teman sebaya mereka sambil berdiskusi yang tak penting.
Bagaimana mereka merawat diri mereka?
Bagaimana mereka bisa menjadi wanita modern?
Tahukah kalian
Bahwa mengurus RT adalah kewajiban utama
Membaca al Qur’an akan memahami tujuan hidup dan bagaimana cara mencapainya
Jiwa yang tujuan hidupnya mencapai keridloan Allah dengan perantaraan dunia akan menghabiskan harinya untuk memperbanyak amal untuk mendapatkan cinta dan keridloan-Nya.
Mereka akan menjadi orang-orang yang lapang jiwanya, meski materi tak
mencukupi mereka,
Mereka menjadi orang yang paling rela menerima pemberian suami, apapun bentuknya, karena dunia bukanlah tujuannya.
Mereka akan dengan mudah menyisihkan sebagian rezekinya untuk kepentingan orang banyak dibanding menghabiskannya untuk diri sendiri.
Kesucian ini, hanya akan dimiliki oleh mereka yang terbiasa dengan al Qur’an, terbiasa dengan majelis-majelis ilmu, terbiasa dengan berkumpul dengan orang-orang sholeh.
Jangan khawatir soal bagaimana mereka merawat dan menjaga diri
Mereka tahu bagaimana memperlakukan suami dan bagaimana bergaul di dalam sebuah keluarga kecil mereka.
Mereka sadar dan memahami bahwa kecantikan fisik penghangat kebahagiaan, kebersihan jiwa dan nurani mereka selalu bersama dengan keinginan yang kuat untuk merawat diri mereka.
Karena mereka tahu bila mereka meninggal dan suami ridlo, maka jaminannya adalah surga-Nya...yang dapat menemui-Nya disana
Lalu apakah yang kau khawatirkan jika mereka telah memiliki semua kecantikan itu?
Dan jangan takut mereka akan ketinggalan zaman
Tahukah kamu bahwa kesehariannya selalu bersama dengan ilmu pengetahuan..
Mereka tangguh menjadi seorang pembelajar, mereka tidak gampang menyerah jika harus terbentur dengan kondisi akademik.
Mereka adalah orang-orang yang tahu dengan sikap profesional dan bagaimana menjadi orang-orang yang siap untuk sebuah perubahan.
Perubahan bagi mereka adalah sebuah keniscayaan, untuk itu mereka telah siap dan akan selalu siap bertransformasi menjadi wanita-wanita hebat yang akan memberikan senyum bagi dunia.
Posted by Restu Prasetya at 20.19 0 comments
Labels: Wanita dalam islam
Mengapa harus wanita sholehah (#1)
Kata Hikmah
Yang tidak pernah mau punya 'cinta' sebelum akad itu berlangsung?
yang menghindar ketika sms-sms pengganggu dari para lelaki mulai berdatangan?
Yang selalu punya sejuta alasan untuk tidak berpacaran?
Bagaimana mereka bisa romantis?
Bagaimana mereka punya pengalaman untuk menjaga cinta, apalagi jatuh cinta?
Tahukah kalian
Bahwa cinta itu fitrah,
karena ia fitrah maka kebeningannya harus selalu kita jaga.
Fitrahnya cinta akan begitu mudah mengantarkan seseorang untuk:
Memiliki kekuatan untuk berkorban,
Keberanian untuk melangkah,
Bahkan ketulusan untuk memberikan semua perhatian.
Namun, ada satu hal yang membedakan antara mereka dan wanita-wanita lainnya..
Mereka memiliki cinta yang suci untuk-Nya
Mereka mencintaimu karena-Nya,
Berkorban untukmu karena-Nya,
Memberikan segenap kasihnya padamu juga karena-Nya
Itulah yang membedakan mereka..
Tak pernah sedetikpun mereka berpikir
Bahwa mencintaimu karena fisikmu,
Mencintaimu karena kekayaanmu,
Mencintaimu karena keturunan keluargamu
Cinta mereka murni.. bening.. suci.. hanya karena-Nya..
Kebeningan inilah yang membuat mereka berbeda
Mereka menjadi anggun
Seperti permata-permata surga yang kemilaunya akan memberikan cahaya bagi dunia.
Ketulusan dan kemurnian cinta mereka akan membuatmu menjadi lelaki paling bahagia..
Posted by Restu Prasetya at 20.17 0 comments
Labels: Wanita dalam islam
That's Happiness
Kata Hikmah
KETIKA aku ingin hidup KAYA,
Aku lupa bahwa HIDUP adalah KEKAYAAN.
KETIKA aku takut MEMBERI,
Aku lupa bahwa semua yang aku miliki adalah PEMBERIAN.
...
KETIKA aku ingin jadi yang TERKUAT,
Aku lupa bahwa dalam KELEMAHAN, Allah memberi aku KEKUATAN.
KETIKA aku takut RUGI,
Aku lupa bahwa HIDUPKU adalah sebuah KEBERUNTUNGAN.
HIDUP ini sangatlah INDAH jika
MENSYUKURI apa yang sudah ada.
Adakalanya yang TERINDAH bukanlah yang TERBAIK,
Yang SEMPURNA tidak menjanjikan KEBAHAGIAAN.
Tetapi ketika kita mampu dan mau MENERIMA semua KEKURANGAN & KELEBIHAN...
Itulah KEBAHAGIAAN.When I want to live a rich, I forget that life is wealth.
When I was afraid of giving, I forgot that all that I have is GIVING.
When I want to be the strongest, I forgot that in my weakness, God gave me strength.
When I fear a loss, I forgot that my life is a fortune.
This life is BEAUTIFUL if the CONTINUATION of what already exists.
Occasionally, the most beautiful is not the best, which is perfect not promising happiness.
But when we are able and willing to accept all the EXCESS & LACK ...
That's Happiness.
Posted by Restu Prasetya at 20.15 0 comments
Labels: Renungan
Arogansi Kekuasaan
Kata Hikmah
Siapapun kita
Walaupun kita seorang anggota DPR, presiden, menteri, gubernur, bupati, direktur, manager, mandor, pemimpin, penguasa, dll.
JANGANLAH AROGAN !!!
Karena kita hanyalah seorang manusia
Yang diciptakan dari setetes air yang hina
Lahir dengan kelemahan
Tidak bisa cebok dan mandi sendiri
Tidak bisa makan dan minum sendiri
Lemah tergolek tak berdaya
Tapi Allah yang memberikan kekuatan
Sehingga kita kuat dan mandiri
Allah memberikan ilmu
Sehingga kita cerdas dan pandai
Dan Allah memberikan amanah
Sehingga kita berkuasa
Dan pada saatnya nanti
Kita akan mati tergolek lemah kembali
Bahkan lebih lemah daripada saat kita lahir
Kita tidak bisa mandi
Sehingga kita dimandikan
Kita tidak layak memakai baju
Sehingga kita dikafankan
Kita tidak bisa sholat
Sehingga disholatkan
Kita tidak layak tinggal di rumah
Sehingga kita dikuburkan
Dikembalikan ke tempat asalnya... Kembali menjadi tanah
Dengan terlebih dulu dimakan cacing dan belatung
Cukuplah ini menjadi pengingat kita
Untuk tidak AROGAN dan SOMBONG !!!
“Dan jangnlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18)
Sahabat mulia Ibnu Abbas Rodhiyallohu Anhuma ketika menafsirkan firman Alloh "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia" ia berkata, “Janganlah kamu sombong dan merendahkan manusia, hingga kamu memalingkan wajahmu ketika mereka berbicara kepadamu.” (Tafsir ath-Thabiri 21/74)
Memalingkan muka saja tidak boleh
Apalagi mendorong muka..?
Imam Ibnu Katsir mengatakan, “Firman Alloh ‘Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh,’ maksudnya janganlah kamu menjadi orang yang sombong, keras kepala, lagi berbuat semena-mena. Jangan kamu lakukan itu semua yang menyebabkan Allah akan murka kepadamu.” (Tafsir al-Qur’ân al-Azhim 3/417)
Berjalan dengan angkuh saja tidak boleh
Apalagi menghinakan dan merendahkan orang lain?
Wallahu a'lam bishawab
Posted by Restu Prasetya at 20.10 0 comments
Labels: Renungan
Diberi nikmat tapi dilaknat
Kata Hikmah
Pernahkah melihat orang yang diluaskan rizkinya tetapi dia ahli maksiyat?
Rasulullah saw menegaskan lagi dalam sabdanya :
"Apabila kamu melihat Allah memberi seorang hamba apa yang diingikannya, padalah hamba itu selalu berbuat maksiat, maka sesungguhnya itu adalah istidraj dari Allah untuknya. Lalu Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam membaca surat Al- An'aam ayat 44:
“…Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya…” (HR. Ahmad dan Thabrani, dalam kitab As-Syu'ab).
ISTIDRAJ artinya pemberian nikmat kepada orang-orang yang durhaka kepada Allah, padahal pemberian itu akhirnya akan mengakibatkan kebinasaannya.
Hal ini disebabkan orang tersebut sudah men-Tuhankan sesuatu yang dicintai.
Orang yang men-Tuhankan harta akan diistidraj dengan harta.
Orang yang men-Tuhankan kekuasaan dan jabatan akan diistidraj dengan kekuasaan dan jabatan.
Orang yang men-Tuhankan nafsu akan diistidraj dengan pemenuhan hawa nafsunya.
Hal ini adalah agar semakin banyak nikmat Allah yang diingkarinya maka akan semakin pedih siksanya di dunia dan akhirat.
Alah berfirman dalam QS.Ibrahim ayat 7 :
"La in syakartum laa adziidanakum wa la'in kafartum inna azabi lasyadid"
artinya "Sesungguhnya jika (kamu) bersyukur pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Dan jika kamu mengingkari (nikmat-KU) maka sesungguhnya azab-KU akan sangat pedih".
Kesulitan dalam menempuh kehidupan dunia merupakan pelajaran dan nasihat. Mendapatkan kekuasaan dan keleluasaan hidup dan kemewahan bisa terjadi istidraj dan awal sanksi, atau adzab dari Allah, seperti yang dinyatakan oleh dalam firman-Nya:
”Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu supaya mentaati Allah, tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya ketentuan Kami, kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS Al Israa’ (17): 16)
Bagi seseorang yang beriman kepada Allah, tidak boleh terperdaya oleh nikmat, kesenangan, dan kemenangan, dan harus tetap sabar dalam menghadapi ujian, musibah, dan malapetaka. Hal ini sebagaimana yang dimaksud dalam hadits Rasulullah saw:
”Suatu keajaiban bagi mukmin bahwasanya, segala sesuatu tetap merupakan kebaikan. Jika mendapatkan kebaikan ia bersyukur, maka itu baik buat dia, dan jika mendapatkan kesulitan ia bersabar,maka itu baik buat dia” (HR.Muslim dari Shuhaeb).
Wallahu a'lam bishowab
Posted by Restu Prasetya at 20.08 0 comments
Labels: Renungan
3 Bulan tidak mampu menatap wajah suami
Pernikahan itu telah berjalan empat (4) tahun, namun pasangan suami istri itu belum dikaruniai seorang anak. Dan mulailah kanan kiri berbisik-bisik: “kok belum punya anak juga ya, masalahnya di siapa ya? Suaminya atau istrinya ya?”. Dari berbisik-bisik, akhirnya menjadi berisik.
Tanpa sepengetahuan siapa pun, suami istri itu pergi ke salah seorang dokter untuk konsultasi, dan melakukan pemeriksaaan. Hasil lab mengatakan bahwa sang istri adalah seorang wanita yang mandul, sementara sang suami tidak ada masalah apa pun dan tidak ada harapan bagi sang istri untuk sembuh dalam arti tidak peluang baginya untuk hamil dan mempunyai anak.
Melihat hasil seperti itu, sang suami mengucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, lalu menyambungnya dengan ucapan: Alhamdulillah.
Sang suami seorang diri memasuki ruang dokter dengan membawa hasil lab dan sama sekali tidak memberitahu istrinya dan membiarkan sang istri menunggu di ruang tunggu perempuan yang terpisah dari kaum laki-laki.
Sang suami berkata kepada sang dokter: “Saya akan panggil istri saya untuk masuk ruangan, akan tetapi, tolong, nanti anda jelaskan kepada istri saya bahwa masalahnya ada di saya, sementara dia tidak ada masalah apa-apa.
Kontan saja sang dokter menolak dan terheran-heran. Akan tetapi sang suami terus memaksa sang dokter, akhirnya sang dokter setuju untuk mengatakan kepada sang istri bahwa masalah tidak datangnya keturunan ada pada sang suami dan bukan ada pada sang istri.
Sang suami memanggil sang istri yang telah lama menunggunya, dan tampak pada wajahnya kesedihan dan kemuraman. Lalu bersama sang istri ia memasuki ruang dokter. Maka sang dokter membuka amplop hasil lab, lalu membaca dan mentelaahnya, dan kemudian ia berkata: “… Oooh, kamu –wahai fulan- yang mandul, sementara istrimu tidak ada masalah, dan tidak ada harapan bagimu untuk sembuh.
Mendengar pengumuman sang dokter, sang suami berkata: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, dan terlihat pada raut wajahnya wajah seseorang yang menyerah kepada qadha dan qadar Allah SWT.
Lalu pasangan suami istri itu pulang ke rumahnya, dan secara perlahan namun pasti, tersebarlah berita tentang rahasia tersebut ke para tetangga, kerabat dan sanak saudara.
Lima (5) tahun berlalu dari peristiwa tersebut dan sepasang suami istri bersabar, sampai akhirnya datanglah detik-detik yang sangat menegangkan, di mana sang istri berkata kepada suaminya: “Wahai fulan, saya telah bersabar selama
Sembilan (9) tahun, saya tahan-tahan untuk bersabar dan tidak meminta cerai darimu, dan selama ini semua orang berkata:” betapa baik dan shalihah-nya sang istri itu yang terus setia mendampingi suaminya selama Sembilan tahun, padahal dia tahu kalau dari suaminya, ia tidak akan memperoleh keturunan”. Namun, sekarang rasanya saya sudah tidak bisa bersabar lagi, saya ingin agar engkau segera menceraikan saya, agar saya bisa menikah dengan lelaki lain dan mempunyai keturunan darinya, sehingga saya bisa melihat anak-anakku, menimangnya dan mengasuhnya.
Mendengar emosi sang istri yang memuncak, sang suami berkata: “istriku, ini cobaan dari Allah SWT, kita mesti bersabar, kita mesti …, mesti … dan mesti …”. Singkatnya, bagi sang istri, suaminya malah berceramah di hadapannya.
Akhirnya sang istri berkata: “OK, saya akan tahan kesabaranku satu tahun lagi, ingat, hanya satu tahun, tidak lebih”. Sang suami setuju, dan dalam dirinya, dipenuhi harapan besar, semoga Allah SWT memberi jalan keluar yang terbaik bagi keduanya.
Beberapa hari kemudian, tiba-tiba sang istri jatuh sakit, dan hasil lab mengatakan bahwa sang istri mengalami gagal ginjal. Mendengar keterangan tersebut, jatuhnya psikologis sang istri, dan mulailah memuncak emosinya. Ia berkata kepada suaminya: “Semua ini gara-gara kamu, selama ini aku menahan kesabaranku, dan jadilah sekarang aku seperti ini, kenapa selama ini kamu tidak segera menceraikan saya, saya kan ingin punya anak, saya ingin memomong dan menimang bayi, saya kan … saya kan …”. Sang istri pun bad rest di rumah sakit.
Di saat yang genting itu, tiba-tiba suaminya berkata: “Maaf, saya ada tugas keluar negeri, dan saya berharap semoga engkau baik-baik saja”. “Haah, pergi?”. Kata sang istri. “Ya, saya akan pergi karena tugas dan sekalian mencari donatur ginjal, semoga dapat”. Kata sang suami.
Sehari sebelum operasi, datanglah sang donatur ke tempat pembaringan sang istri. Maka disepakatilah bahwa besok akan dilakukan operasi pemasangan ginjal dari sang donatur.
Saat itu sang istri teringat suaminya yang pergi, ia berkata dalam dirinya: “Suami apa an dia itu, istrinya operasi, eh dia malah pergi meninggalkan diriku terkapar dalam ruang bedah operasi”.
Operasi berhasil dengan sangat baik. Setelah satu pekan, suaminya datang, dan tampaklah pada wajahnya tanda-tanda orang yang kelelahan.
Ketahuilah bahwa sang donatur itu tidak ada lain orang melainkan sang suami itu sendiri. Ya, suaminya telah menghibahkan satu ginjalnya untuk istrinya, tanpa sepengetahuan sang istri, tetangga dan siapa pun selain dokter yang dipesannya agar menutup rapat rahasia tersebut.
Dan subhanallah …
Setelah Sembilan (9) bulan dari operasi itu, sang istri melahirkan anak. Maka bergembiralah suami istri tersebut, keluarga besar dan para tetangga.
Suasana rumah tangga kembali normal, dan sang suami telah menyelesaikan studi S2 dan S3-nya di sebuah fakultas syari’ah dan telah bekerja sebagai seorang panitera di sebuah pengadilan di Jeddah. Ia pun telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dan mendapatkan sanad dengan riwayat Hafs, dari ‘Ashim.
Pada suatu hari, sang suami ada tugas dinas jauh, dan ia lupa menyimpan buku hariannya dari atas meja, buku harian yang selama ini ia sembunyikan. Dan tanpa sengaja, sang istri mendapatkan buku harian tersebut, membuka-bukanya dan membacanya.
Hampir saja ia terjatuh pingsan saat menemukan rahasia tentang diri dan rumah tangganya. Ia menangis meraung-raung. Setelah agak reda, ia menelpon suaminya, dan menangis sejadi-jadinya, ia berkali-kali mengulang permohonan maaf dari suaminya. Sang suami hanya dapat membalas suara telpon istrinya dengan menangis pula.
Dan setelah peristiwa tersebut, selama tiga bulanan, sang istri tidak berani menatap wajah suaminya. Jika ada keperluan, ia berbicara dengan menundukkan mukanya, tidak ada kekuatan untuk memandangnya sama sekali.
(Diterjemahkan dari kisah yang dituturkan oleh teman tokoh cerita ini, yang kemudian ia tulis dalam email dan disebarkan kepada kawan-kawannya)
-Seorangayah-
Posted by Restu Prasetya at 20.00 0 comments
Labels: Renungan
Jodoh Adalah TAQDIR
Taqdir adalah ketentuan dan kehendak Allah
Dan jodoh yang telah menjadi pasangan hidup
Atau yang masih berusaha mendapatkannya
Adalah atas kehendak dan ketentuannya
Semuanya telah tertulis dalam Lauh Mahfuzh
Jadi jika seseorang itu ditakdirkan untuk menjadi jodoh kita,
tidak akan ada satu tangan pun yang dapat menghalanginya
Atau memisahkannya
Tetapi, jika dia telah ditakdirkan bukan untuk menjadi jodoh kita,
Atau tidak tepat untuk kita
walau ada seribu tangan yang membantu,
dia tetap bukan milik kita.
Tetapi kita harus berussaha
Menjaga jodoh yang terbaik
Atau mendapatkan yang terbaik
Karena Allah akan mempertimbangkan
Usaha dan doa hamba-Nya
-Kata Hikmah-
Posted by Restu Prasetya at 19.53 0 comments
Labels: Renungan
Mengapa Bilang 'CINTA' ?
Ya, mengapa bilang cinta???
Bila kita masih setengah hati mencintai
Jangan pernah ucapkan kata cinta
Jika kita masih tak bisa memberikan pengorbanan Terbesar
dalam hidup kita... demi yang kita cintai
Jangan sampai keluar kata cinta
Jika kita tak berani membela yang kita cinta
Sebab, cinta bukan hanya ucapan yang manis di bibir
Bukan kata yang kedengarannya indah di telinga
Dan bukan pula tulisan yang membuat kita merasa bahagia
Karena cinta harus diwujudkan dalam perilaku
Kalimat sakti itu harus tercermin dalam perbuatan dan pikiran kita
Sekali berani bilang cinta
Maka seharusnya kita harus berani berkorban
Berani membelanya dengan sungguh-sungguh
Berani bertanggung jawab terhadap apa yang kita cintai
Jangan pula berpura-pura jadi orang yang penuh cinta
Dengan menipu diri sendiri
Padahal kita belum melakukan apapun untuk membuktikannya
Dan kita belum sepenuhnya mencintai..Apa yang kita cintai
Cinta itu bukan main-main
Cinta adalah wujud dari keseriusan kita
Bahwa kita akan berusaha melakukan apa saja demi yang kita cintai
Kalau kita mengecewakan apa yang kita cintai
Tentunya cinta kita palsu
Kalau kita mengkhianati apa yang kita cintai
Tentunya bukan cinta sejati
Jika benar-benar cinta kepada apa yang kita cintai
Kita tidak akan pernah mengecewakan apalagi mengkhianatinya
Dan cinta yang agung
Yang benar-benar harus dijaga dan dibuktikan
Adalah cinta kepada Allah subhanahu wa ta'ala
Jangan bilang cinta kepada Allah Azza Wa Jalla
Jika kita masih melanggar aturanNya
Sungguh sangat aneh jika kita berani mengatakan cinta kepada Allah
Sementara kita suka menolak perintahNya..
Sungguh sangat tidak baik jika kita berani mengatakan cinta kepada Allah
Sementara laranganNya malah kita lakukan
Pastinya ada yang error alias tulalit kalau kita bilang
Aku cinta kepada Allah Azza Wa Jalla
Tapi dalam kelakuan kita
Selalu tidak mencerminkan kecintaan kita kepadaNya
Jangan bilang cinta kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam
Jika kita masih melanggar aturan yang ditetapkan
Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam
Sebab, apa yang disampaikan oleh Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam
Sejatinya adalah wahyu dari Allah Azza Wa Jalla
Ditegaskan oleh Allah Azza Wa Jalla dalam firmanNya (QS an-Najm <53>: 2-4)
Jangan bilang cinta kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam
Jika hanya mengambil sebagian ajarannya
Dan meninggalkan sebagian besar ajarannya yang lain
Kalo kita cinta kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam
Berarti harus mengambil seluruh yang dibawahnya
Oke, boleh bilang cinta kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam
Asalkan kita berani pula untuk mentaati segala perintahnya.
Dan meninggalkan segala larangannya
Jangan bilang cinta kepada orang tua
Jika kita masih suka melawannya
Mencelahnya..Merendahkannya.. Dan bahkan menghinanya
Jangan bilang cinta kepada kaum Muslimin
Jika kita tidak mau bekerjasama saling mengingatkan
Dalam kebenaran
Saling membantu jika di antara kita mengalami kesusahan
Jangan bilang cinta kepada diri sendiri
Jika kita senang menjerumuskan diri
Dalam bahaya dan kerusakan
Oke..., semoga renungan sederhana ini
Bisa mengingatkan kita untuk mengevaluasi kehidupan kita..
Semoga kita menjadi orang-orang yang benar-benar mencintai..
Allah Azza Wa Jalla
Rasul-Nya
Orang tua kita
Kaum Muslimin
Dan diri kita sendiri
-Kata Hikmah-Posted by Restu Prasetya at 19.50 0 comments
Labels: Cinta
Cinta Tak Harus Memiliki
(Singing….)
Luka luka luka yang kurasakan,
Bertubi tubi tubi yang kau berikan,
Cintaku bertepuk sebelah tangan,
Tapi aku balas senyum keindahan,
Bertahan Satu Cinta..Bertahan satu C.I.N.T.A… #EEEAAAA
The Bagindas-Cinta.
Sahabat Hikmah,
Cinta adalah Salah Satu dari mister terbesar hidup ini.
Mustahil untuk dapat menjelaskan...
kebahagiaan yang kita rasakan ketika jatuh cinta,
dan kata-kata saja tidak dapat melukiskan derajat emosi
yang menelan Anda disaat berhubungan secara mental dan fisik dengan manusia lain.
Dan bagaimanakah Kita dapat mengekspresikan perasaan yang tak terlukiskan yang muncul disaat Kita menggendong anak Kita pertama kali? Seperti itulah kekuatan cinta.
Bicara soal Cinta…
Apakah yang ada dipikiran Kamu jika ada ungkapan ”Cinta tak Harus Memiliki ” ?
Ah..Sejatinya Mencintai itu harusnya memiliki kan..
Kalau gak bisa dimiliki, JANGAN mencintai dong ..! betul tidaak ?
Boleh aja sih..mencintai tanpa harus memiliki,
tapi betapa luar biasanya bila menCintai apa yang Kamu Miliki saat ini.
Karena apabila Kamu mencintai sesuatu,
kemudian gagal memilikinya, relakan saja.
Punahkan cintamu itu dan arahkan kepada yang bisa Kamu miliki.
Karena Kemampuan melepaskan dari hal yang luput dan hilang dari hidup kita adalah bagian dari nilai keimanan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Jadi, Pantaskah kita menganggap apa yang terbaik bagi kita...
adalah hal-hal yang sudah luput itu?
Mengapa tidak kita syukuri saja apa yang sudah diberikan-olehNYA?
Sahabat Hikmah...
Mencintai sesuatu yang tidak dimiliki...
sebenarnya adalah tindakan yang tidak baik dan Sia-sia,
karena itu hanya akan menguras energi.
Bikin cape’ hati saja, Bikin Capee deeh..
Sejatinya, Cinta adalah perhatian...
yang memerlukan energi perasaan dan pikiran.
Ya.. Mencintai memerlukan energi, sahabat.
Karena itulah yang terbaik adalah saling mencintai,
suatu kondisi saling memberi energi.
Bila kita saling mencintai,
maka kedua pihak akan semakin sehat dan tumbuh.
Bila hanya salah satu yang mencintai ,
maka si pecinta akan terus mengeluarkan energinya
dan suatu saat mengalami kemunduran, fisik maupun mental
tentunya ini Gak sehat.
Hanya mereka yang punya tingkatan Keikhlasan yang tinggi sajalah,
yang mampu menyerap dengan mudah energi dari alam semesta yang Hebat ini untuk kemudian disalurkan menjadi energi cinta kasih kepada makhluk lain.
Dan kalau memang punya keikhlasan tinggi,
bukankah sangat mudah untuk melepaskan apa yang sudah luput itu?
intinya Ikhlas! Memang gak mudah, Tapi inilah hidup.
Mengikhlaskan atau Kita akan Punah Oleh Keindahan Dunia. Gak mau kan?
Bila Kamu pernah mencintai seseorang, dan lalu menjadi milik orang lain.
Apa yang akan Kamu lakukan?
Ya… Ikhlaskan dan Punahkan itu.
Usah bersedih.. Karena jika ia cukup bodoh melepasmu,
Kamu harus cukup Pintar untuk melupakannya.
ingatlah wahai Sahabatku, Bukan Air mata yang menyakitkan,
Tapi Senyuman yang Kamu Tampilkan untuk menyembunyikan air matamu yang paling menyakitkan itu, karena air mata akan lebih berarti diteteskan, saat Kamu raih bahagia yang tak terduga daripada untuk mereka yang telah buat Kamu terluka. SETUJUUU?
MULAI SAAT INI, Carilah sosok lain yang bisa mengimbangi cintamu,
dan cintailah sepenuh- penuhnya.
Cinta searah tak akan menumbuhkan,
cinta dua arah lah yang akan saling menumbuhkan.
So, Apakah Kamu sudah Siap Melejitkan Hidupmu untuk sesuatu yang lebih berarti?
Ayo.. Bersyukurlah..
Tersenyum dan SEMANGAAAAT….
With LOVE,
dr.Andhyka P.Sedyawan
(Penulis dan motivator Buku Amazing You)
Posted by Restu Prasetya at 19.49 0 comments
Labels: Cinta
Do'a Sebuah CINTA
Ya 'Aziz..........
Jika Cinta Adalah KETERTAWANAN
Tawanlah Aku Dengan Cinta Kepada-Mu
... Agar Tidak Ada Lagi Yang Dapat Menawanku
Selain Engkau
Ya Rohiim..........
Jika Cinta Adalah PENGORBANAN
Tumbuhkan Niat Dari Semua Pengorbananku
Semata-mata Tulus Untuk-Mu
Agar Aku Ikhlas Menerima Apapun Keputusan-Mu
Ya Robbii..........
Jika Rindu Adalah Rasa Sakit
Yang Tidak Menemukan Muaranya
Penuhilah Rasa Sakitku
Dengan Rindu Kepada-Mu
Dan Jadikan Kematianku Sebagai
Muara Pertemuanku Dengan-Mu
Ya Robbii..........
Jika Sayang Adalah Sesuatu Yang Mempesona
Ikatlah Aku Dengan Pesona-Mu
Agar Damai Senantiasa Kurasakan
Saat Terucap Syukurku Atas Nikmat Dari-Mu
Ya Allah..........
Jika Kasih Adalah Kebahagiaan
Yang Tiada Bertepi
Tumbuhkan Kebahagiaan Dalam Hidupku
Di saat Kupersembahkan Sesuatu Untuk-Mu
Ya Allah..........
Hatiku Hanya Cukup Untuk Satu Cinta
Jika Aku Tak Dapat Mengisinya Dengan Cinta Kepada-Mu
Kemanakah Wajahku Hendak Kusembunyikan Dari-Mu
Ya Ar-Rahmaan.........
Dunia Yg Engkau Bentangkan Begitu Luas
Bagai Belantara Yg Tak Dapat Kutembus
Di Malam Yang Gelap Gulita
Agar Tidak Tersesat Dalam Menapakinya
Ya Ar-Rahiim…….
Berikan Alas Kaki Buat Hamba Agar Jalan Yg Kutapaki Terasa Nikmat
Meski Penuh Dengan Bebatuan Runcing & Duri Yang Tajam
Hamba Sadar Semua Ini Milikmu Dan Suatu Saat
Jika Kau Kehendaki Semuanya Akan Kembali Jua Kepada-Mu
Hamba pasrahkan kehidupan hamba kepada-Mu.
-Kata Hikmah-
Posted by Restu Prasetya at 19.47 0 comments
Labels: Cinta
Kidung Cinta
Kata Hikmah
Menjadi permata baginya
Meski sulit rasanya.
Banyak lisan yang jadi perkara
Tapi lebih banyak ia berlapang dada.
Pengertian tertanam di jiwa
Umpama semua baik-baik saja.
Ahh, masih banyak kekurangan dimana-mana
Meski kutahu tak ada yang sempurna.
Kembali kuingat dahulu kala
Saat ikrar janji setia,
Mengarungi bahtera bersama.
Aku bukan istri terbaik untuknya
Namun aku tulang rusuk yang dicipta.
Untuknya saja
Menjadi istri shalihah merupakan asa.
Terkadang membuat semangat menggelora,
Namun juga terkadang berputus asa
Aku harus bisa
Menjadi penyejuk hatinya,
Berbakti sepenuhnya
Setulus hati, setulus jiwa.
Semoga amalanku tercukupkan kiranya.
Hingga ku dikembalikan padaNya,
Dan suami ridla ku menjadi istrinya
Di dunia yang sementara
Dan berharap perjumpaan kelak di surga.
Robb. kutahu indahnya pernikahan tak selamanya.
Banyak ujian yang bisa menyesakkan dada.
Tapi kutahu KAU selalu bersamanya.
Maka lapangkan dadanya
Ketika kekeliruanku menghampirinya.
Berkahilah rumah tangga
Yang kami bina,
Atas namaMu semata
Aamiin
Posted by Restu Prasetya at 19.35 0 comments
Labels: Cinta
Mengapa harus ada 'CINTA'
CINTA adalah energi
CINTA adalah kekuatan
Dia adalah kekuatan yang datang dari Allah
Kekuatan yang Allah ajarkan langsung kepada mahluk-Nya
CINTA membuat seorang ayah bertahan diterik matahari mencari nafkah
CINTA membuat seorang ibu mampu bertahan dalam kesakitan dan
kepayahan dlm melahirkan dan membesarkan anaknya
CINTA membuat bumi tetap berputar tanpa lelah..
CINTA membuat bunga bermekaran berwarna warni indah
CINTA melahirkan ketenangan dalam jiwa seseorang
kala yang dipuja datang menjelang
CINTA membuat senyum terukir di bibir anak kecil
Kala sang bunda membelikan sebuah boneka
Ikan dapat berenang tanpa ada yang mengajarkan
Burung pandai terbang tanpa dia tahu
Semua adalah tanda-tanda kekuasaan Allah bagi yg berfikir
Kekuatan CINTA Allah pada mahluk-Nya
Jangan sesali CINTA yang hadir
Karena dia adalah anugrah yang harus disyukuri
Jadikan CINTA sebagai penghias hati
sehingga dapat memancarkan keindahan wajah dengan cahaya iman
Jadikan CINTA penguat di diri
sehingga memberikan kekuatan pada ketaatan
Kembalikan CINTA pada Pemilik-Nya
Agar CINTA tak tersesat pada kesesatan cinta
-kata Hikmah-
Posted by Restu Prasetya at 19.32 0 comments
Labels: Cinta
Dialog Cinta
Kata Hikmah
Seringkali aku merasa
Akulah yang baru terjaga,
Sedangkan engkau tak pernah terlena.
Seringkali aku merasa
Akulah yang terlalu banyak menuntut,
Sedangkan engkau terus menuntun.
Seringkali aku merasa
Akulah yang terlalu banyak memberi titah,
Sedangkan engkau tak pernah membantah.
Seringkali aku merasa
Akulah yang terlalu banyak menerima,
Sedangkan engkau tak pernah meminta.
Seringkali aku merasa
Akulah yang sedikit berbuat salah,
Sedangkan engkau lebih banyak mengalah.
Seringkali aku merasa
Akulah yang terlalu banyak memperalatkanmu,
Sedangkan engkau sibuk merawatku.
Seringkali aku merasa
Akulah yang terlalu banyak mengabarimu,
Sedangkan engkau selalu menyadariku.
Seringkali aku merasa
Akulah yang lebih banyak mengerti,
Sedangkan engkau lebih dahulu memahami.
Seringkali aku merasa
Dalam duka,
Engkau ada temani jiwa.
Seringkali aku merasa
Dalam luka,
Engkau setia temani jiwa.
Maafkan aku, bila tak sempurna memahamimu
Maafkan aku,bila tak sempurna mencintaimu
Posted by Restu Prasetya at 19.28 0 comments
Labels: Cinta
Mencintai Apa Adanya
Kata Hikmah
Disaat kamu ingin melepaskan seseorang..
Ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya
Disaat kamu mulai tidak mencintainya
Ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya
Disaat kamu mulai bosan dengannya
Ingatlah selalu saat terindah bersamanya
Disaat kamu ingin menduakannya
Bayangkan jika dia selalu setia
Saat kamu ingin membohonginya…
Ingatlah disaat dia jujur padamu
Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu
Jangan sampai disaat dia sudah tidak disisimu,
Kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu
Yang indah hanya sementara
Yang abadi adalah kenangan
Yang ikhlas hanya dari hati
Yang tulus hanya dari sanubari
Tidak mudah mencari yang hilang
Tidak mudah mengejar impian
Namun yg lebih susah mempertahankan yg ada
Karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga.
Ingatlah pada pepatah,
“Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini”
Posted by Restu Prasetya at 18.30 0 comments
Labels: Cinta
Langganan:
Postingan (Atom)