Arogansi Kekuasaan Jumat, Februari 24, 2012


Kata Hikmah
Siapapun kita
Walaupun kita seorang anggota DPR, presiden, menteri, gubernur, bupati, direktur, manager, mandor, pemimpin, penguasa, dll.

JANGANLAH AROGAN !!!

Karena kita hanyalah seorang manusia
Yang diciptakan dari setetes air yang hina
Lahir dengan kelemahan

Tidak bisa cebok dan mandi sendiri
Tidak bisa makan dan minum sendiri
Lemah tergolek tak berdaya

Tapi Allah yang memberikan kekuatan
Sehingga kita kuat dan mandiri

Allah memberikan ilmu
Sehingga kita cerdas dan pandai

Dan Allah memberikan amanah
Sehingga kita berkuasa

Dan pada saatnya nanti
Kita akan mati tergolek lemah kembali
Bahkan lebih lemah daripada saat kita lahir

Kita tidak bisa mandi
Sehingga kita dimandikan

Kita tidak layak memakai baju
Sehingga kita dikafankan

Kita tidak bisa sholat
Sehingga disholatkan

Kita tidak layak tinggal di rumah
Sehingga kita dikuburkan

Dikembalikan ke tempat asalnya... Kembali menjadi tanah
Dengan terlebih dulu dimakan cacing dan belatung

Cukuplah ini menjadi pengingat kita
Untuk tidak AROGAN dan SOMBONG !!!

“Dan jangnlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18)

Sahabat mulia Ibnu Abbas Rodhiyallohu Anhuma ketika menafsirkan firman Alloh "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia" ia berkata, “Janganlah kamu sombong dan merendahkan manusia, hingga kamu memalingkan wajahmu ketika mereka berbicara kepadamu.” (Tafsir ath-Thabiri 21/74)

Memalingkan muka saja tidak boleh
Apalagi mendorong muka..?

Imam Ibnu Katsir mengatakan, “Firman Alloh ‘Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh,’ maksudnya janganlah kamu menjadi orang yang sombong, keras kepala, lagi berbuat semena-mena. Jangan kamu lakukan itu semua yang menyebabkan Allah akan murka kepadamu.” (Tafsir al-Qur’ân al-Azhim 3/417)

Berjalan dengan angkuh saja tidak boleh
Apalagi menghinakan dan merendahkan orang lain?


Wallahu a'lam bishawab

0 comments: